Proses
dan hasil belajar yang sebaik-baiknya
dari kegiatan belajar siswa di sekolah sangat tergantung pada siswa
bersangkutan. Para siswa dituntut mewujudkan peranannya dalam belajar di
sekolah. Untuk itu, diperlukan kesiapan dan kesediaan belajar pada diri tiap
siswa, dengan cara: [1] Membangun sikap positif, [2] Hubungan yang baik dengan
teman, dan [3] Menciptakan lingkungan yang mendukung.
¶ Membangun Sikap Positif
Dalam
kegiatan belajar sehari-hari di sekolah, kita acapkali menghalangi diri sendiri
untuk belajar dengan baik, dan merintangi jalan meraih tujuan yang kita
harapkan. Halang rintang yang kita ciptakan sendiri itu adalah pemikiran dan
sikap negatif dalam belajar. Inilah beberapa di antaranya:
L Otakku
lelah, kalau berpikir kepalaku sakit.
L Aku
memang bukan anak pintar.
L Aku
takkan bisa menyelesaikan soal seperti itu.
L Pelajaran
Fisika terlalu berat bagiku.
L Wuh....Belajar
dengan Pak Anu menyebalkan.
L Si
Polan berlagak pintar dalam diskusi.
L Di
sekolah ini terlalu banyak peraturan, bikin kesal!
Jangan mengharapkan proses dan
hasil belajar memuaskan seandainya diri kita digerogoti pemikiran dan sikap
seperti itu.
Ucapan
dan bisikan pada contoh di atas akan menghasilkan:
b Pandangan
negatif yang melemahkan diri sendiri [merasa diri bodoh, tidak mampu belajar,
tidak bisa menguasai bahan pelajaran, merasa terlalu diatur];
b Energi
untuk menciptakan hubungan buruk dengan orang lain [tidak mau belajar dengan
Pak Anu, sinis pada si Polan, benci pada pimpinan sekolah].
Walhasil, potensi dan kecerdasan
yang kita miliki tidak banyak berarti dalam belajar, karena terhambat oleh
berpikir dan sikap kita sendiri.
Kita
harus menyingkirkan semua halang rintang itu. Dalam Quantum Learning [metode belajar secara menyenangkan] ditawarkan
resep sederhana, namun menghasilkan keadaan yang jauh berbeda. Caranya:
membisikkan atau mengucapkan kata-kata yang positif kepada diri kita ketika
menghadapi berbagai keadaan.
|
Keadaan
yang Dihadapi
|
Contoh
– Umpan Balik Positif [bisikkan dan ucapkan pada diri sendiri]
|
|
Ä
Belajar dan
banyak berpikir keras sejak pagi hingga siang.
|
C
“Otak dan
pikiranku berada pada semangat puncaknya. Pikiranku mampu mememcahkan masalah
dengan caranya sendiri.”
|
|
Ä
Salah dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
|
C
“Aku belajar
sesuatu dari tiap kesalahan, dan aku makin memahami masalahnya.”
|
|
Ä
Soal yang
akan dipecahkan sulit.
|
C
Inilah
tantangan!
|
|
Ä
Bahan
pelajaran terasa berat.
|
C
“Aku berjanji
akan menguasainya.”
|
|
Ä
Belajar
dengan guru yang dianggap menyebalkan.
|
C
Pembawaannya
saja yang seperti itu, tampaknya beliau sangat menguasai bahan.
|
|
Ä
Diskusi
didominasi oleh seseorang.
|
C
Ia mungkin
telah mempelajari dengan baik bahan diskusi.
|
|
Ä
Peraturan dan
sanksi dari sekolah dianggap terlalu banyak.
|
C
Sekolah dan
guru-guru mendukung agar aku dapat belajar dengan baik.
|
Setiapkali kita berbicara
baik dan positif, dan bukannya berbicara buruk dan negatif, maka kita
menciptakan dunia yang menyenangkan; pikiran dan sikap positif, energi positif.
Kata-kata positif yang kita ucapkan, pada gilirannya, memunculkan umpan balik
positif dari orang lain; pujian, penghargaan dan rasa hormat. Hal itu, sesungguhnya merupakan bagian dari
keberhasilan yang akan segera kita raih.
Membangun pikiran dan sikap positif
hendaknya selalu kita latihkan di sekolah, di rumah dan pada berbagai keadaan.
Ini adalah kesiapan dan kesediaan sangat penting untuk memulai proses belajar,
dan pekerjaan apapun, meraih harapan dan keberhasilan.
¶ Hubungan Baik dengan Teman
Untuk menciptakan suasana yang
“hidup” dan bergairah dalam belajar, hubungan baik antar siswa perlu kita
bangun, bina dan kembangkan. Prinsipnya sama dengan membangun sikap positif
dalam menghadapi berbagai keadaan seperti dijelaskan di atas. Caranya,
pikirkan, dan selalu pikirkan, hal-hal yang positif pada diri setiap teman, lalu
ungkapkanlah kepadanya.
Misalnya, hari ini temukan satu
atau dua hal positif yang kita sukai pada diri si Ali dan Ani:
Ì Si
Ali pandai membuat humor; orangnya tidak mudah tersinggung.
Ì Si
Ani selalu berpakaian bersih dan rapi; orangnya suka memberi.
Masukkan
dalam memori kita, lantas cari kesempatan yang tepat untuk mengungkapkannya
pada si Ali dan si Ani.
Besok
dan lusa temukan satu atau dua hal positif yang kita sukai pada teman yang
lain. Ungkapkan dengan ikhlas; diungkapkan karena memang pujian itu pantas
diberikan kepadanya.
¶ Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Lihatlah ruang kelas tempat kita
belajar. Terdapat meja, kursi, lemari, papan tulis, karya pajangan, poster,
papan pengumuman, jadwal pelajaran, daftar piket, dan peralatan belajar/kelas.
Semuanya adalah lingkungan belajar. Di luar kelas, ada teras tempat duduk untuk
istirahat, taman, dan bunga-bunga. Itu juga lingkungan belajar.
Lingkungan
fisik tersebut penting dan berarti dalam belajar. Tidak saja mempengaruhi
kenyamanan kita, lingkungan juga mempengaruhi kemampuan kita menangkap
pelajaran. Jika kita menatanya dengan baik, maka akan dapat meningkatkan
semangat belajar, menciptakan suasana yang menyenangkan, kebetahan belajar, dan memperkuat daya tangkap.
Karena
kita para siswa setiap hari belajar dalam lingkungan tersebut, maka seyogyanya
kita menata dan memeliharanya. Kita dapat membicarakan dan melaksanakan
beberapa saran berikut ini.
|
Lingkungan
fisik
|
Keadaan
yang diharapkan
|
|
Meja-kursi
|
§ Bersih, § bebas dari
coret-coret, § tersusun dengan jarak yang sama, § mudah disusun secara
melingkar bila sewaktu-waktu berdiskusi.
|
|
Lemari
|
§ Bersih, § pintu tertutup, §
posisi di sudut atau tepi ruangan.
|
|
Peralatan belajar/kelas
[kapur/spidol, hapuspapan, kertas, kain lap, ember, pembersih debu, fas bunga,
alas meja, dsb]
|
§ Bersih, § letaknya sesuai
fungsinya atau mudah dijangkau bila dibutuhkan, § terkelompok sesuai jenis
dan kegunaan.
|
Poster,
karya pajangan, jadwal pelajaran, daftar piket, papan pengumuman hendaknya
dibuat para siswa, dan diganti dalam jangka waktu tertentu.
|
Lingkungan
fisik
|
Saran pembuatannya |
|
Poster-poster
|
§ Foto bersama anggota kelas, §
slogan atau kata-kata mutiara dengan huruf menarik dan berwarna.
|
|
Karya pajangan
|
Karya terbaik yang terbaru.
|
|
Jadwal, daftar piket
|
Gambar latar yang menarik dan
lucu, tipe huruf jelas dan cukup besar, penuh variasi; warna-warni.
|
|
Pikiran,
sikap, dan tindakan terhadap diri sendiri dan teman-teman di sekolah
mempengaruhi suasana dan keberhasilan belajar kita. Karena itu, kesiapan dan
kesediaan terpenting dalam belajar di sekolah adalah berpikir, bersikap, dan
bertindak positif. Hal ini akan menciptakan pandangan tentang diri dan energi
positif, serta hubungan sosial yang baik.
Begitu
juga lingkungan fisik sekolah. Ia harus ditata dan selalu dibarui untuk
menciptakan suasana belajar yang segar, enak, dan membuat kita lebih
konsentrasi.
|