Karir dan Kehidupan
Bentuk nyata karir (career) tidak
lain daripada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni seseorang. Karir merupakan panggilan hidup
yang akan meresap ke dalam seluruh alam pikiran seseorang, dan
kemudian mewarnai gaya hidupnya. Karir, dengan demikian, adalah pilihan
profesi atau pekerjaan yang menjadi salah satu tujuan
dalam hidup.
Karir
juga dapat diartikan sebagai perkembangan pekerjaan dalam rentang kehidupan seseorang, yaitu pekerjaan yang dirintis dan digeluti secara serius serta
terus-menerus ditingkatkan.
Karir yang berhasil membutuhkan kerja keras, aktualisasi
diri, dan kemauan
untuk terus belajar. Seorang dokter, misalnya,
berhasil dalam karirnya pasti karena ia telah
merintis untuk menjadi dokter
sejak usia muda (masa sekolah).
Perlu diingatkan bahwa pekerjaan tidak serta merta merupakan karir. Kata “pekerjaan” (work, job,
employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau
jasa, sedangkan kata “karir” berhubungan dengan jalan
hidup seseorang.
Karenanya karir tidak dapat dicapai dalam sekejap (instan), melainkan dengan suatu perencanaan matang.
Secara lebih filosofis, kenapa orang perlu punya karir: “Untuk
apakah saya dihadirkan ke dunia ini?”, “Apakah yang dapat saya perbuat bagi
kemaslahatan manusia di dunia ini?”
Konseling Karir
Bimbingan dan Konseling Karir (BK Karir) atau Konseling Karir adalah proses
pemberian bantuan oleh guru BK atau konselor kepada siswa untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan
karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis. Pengembangan karir tersebut berdasarkan pada
informasi tentang potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan kehidupannya sehingga mencapai keberhasilan
(Kemdikbud, 2017).
Perencanaan karir adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara
terarah dan terfokus berdasarkan
pada potensi (bakat,
minat, keyakinan, nilai-nilai)
yang dimiliki seseorang, yaitu untuk mendapatkan sumber penghasilan yang memungkinkannya untuk hidup. Lengkapnya: untuk mampu menjalani
kehidupan yang damai, maju, berkembang, sejahtera dan bahagia.
Dalam kerangka konseling karir, sesungguhnya perencanaan karir tidak
hanya ditekankan pada jenis pekerjaan yang nantinya diperoleh, tetapi pada persiapan diri sejak dini untuk menempuh karir
tertentu. Salah satu persiapan yang sangat penting
adalah memilih pendidikan
dan keterampilan yang akan ditempuh
dan dikembangkan.
Perencanaan Karir
Pilihan kehidupan dan perkembangan karir pada dasarnya adalah proses
mengembangkan dan menerapkan konsep diri (self concept). Konsep diri dapat
diartikan sebagai pandangan seseorang tentang dirinya sendiri. Pandangan tersebut
dipengaruhi oleh pemahaman yang bersangkutan
terhadap bakat, minat, kemampuan, nilai-nilai, dan kondisi fisiknya. Pemahaman yang obyektif dan
positif terhadap diri sendiri tersebut kemudian diproyeksikan
kepada jenis pekerjaan yang tersedia di masyarakat.
Salah satu tugas perkembangan anak usia SMA (14 –
19 tahun) adalah mencapai kematangan dalam pilihan
karir. Mereka diharapkan telah mengenal dan
menentukan pilihan jenis pekerjaan
yang akan digeluti di masa depan. Pilihan pekerjaan itu memungkinkan untuk terus dicapai dan dikembangkan sampai usia dewasa.
Lingkungan keluarga merupakan titik awal adanya
perencanaan karir, kemudian hubungan dengan
orang-orang terdekat, proses belajar, sejarah bekerja, dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Titik awal tersebut berjumpa dengan pengetahuan tentang diri dan pengetahuan
tentang jenis-jenis pekerjaan.
Pengetahuan tentang diri mencakup: (1) kompetensi, (2) kepribadian, (3) nilai-nilai kehidupan, (4) minat, (5) sumber daya yang
dimiliki, dan (6) kesehatan.
Pengetahuan tentang pekerjaan terdiri: (1)
mengenal aneka profesi, (2) cabang-cabang profesi, (3) persyaratan dan
kompetensi yang diperlukan, dan (4) perusahaan, lembaga, instansi atau
lapangan profesi dimaksud.
Pengetahuan tentang diri sendiri
dan dunia kerja tersebut berproses untuk menemukan pilihan yang dapat menggabungkan kekuatan dan kelemahan diri dengan pilihan karir yang sesuai. Selanjutnya
diperlukan rencana aksi, yaitu:
(1) menentukan tujuan hidup yang spesifik, (2) menentukan langkah demi langkah untuk mewujudkan tujuan tersebut, (3) membuat rencana menjadi nyata dengan melaksanakannya
satu demi satu.
Dalam proses berjalan, rencana aksi tersebut dapat diperbarui sehubungan dengan adanya
kemampuan dan pengalaman baru.
Rumus Memilih Karir
Richard Leider, seorang konsultan karir Amerika Serikat, menemukan rumus
untuk mengkalkulasikan perencanaan karir dalam
rangka mencapai karir secara efektif dan gemilang. Rumusnya sebagai berikut.
Karir
= T + 2P + E + V
T = Talent (bakat)
2P = Passion (gairah) and Purpose
(tujuan)
E = Environment (lingkungan)
V = Vision (visi)
Keterangan:
T : Untuk mengetahui arah karir dan profesi yang cocok, cobalah
mendeteksi potensi dan bakat yang dimiliki.
2P : Gairah yang
kuat mencapai pekerjaan tersebut dan
tujuan sesungguhnya
yang hendak diraih. 2P ini
membutuhkan pengenalan
dan
penghayatan diri secara mendalam.
E : Lingkungan keluarga, sekolah, atau tempat bermain secara
fisik, psikis, sosial, kultural dan
spiritual. Seseorang
mengasah bakat,
meningkatkan
gairah dan memilih tujuan karir dalam kehidupan
dipengaruhi oleh lingkungannya.
Karena itu, lingkungan yang positif, optimis dan produktif menjadi sangat penting
dalam perencanaan dan pencapaian karir.
V : Visi, yaitu kemampuan memandang dan membayangkan kehidupan yang akan
dijalani di masa depan.
Dengan visi seseorang membayangkan dirinya berada di masa depan yang
diimpikan itu.*