Membangun Sikap Positif dalam Belajar

 

Dalam kegiatan belajar sehari-hari di sekolah, kita acapkali menghalangi diri sendiri untuk belajar dengan baik, dan merintangi jalan meraih tujuan yang diharapkan. Halang rintang yang kita ciptakan itu adalah pemikiran dan sikap negatif dalam belajar. Inilah beberapa di antaranya:

-               Otakku lelah, kalau berpikir kepalaku sakit.

-               Aku memang bukan anak pintar.

-               Saya takkan bisa menyelesaikan soal seperti itu.

-               Pelajaran Fisika terlalu berat bagiku.

-               Wuh.... Belajar dengan Pak Anu menyebalkan.

-               Si Polan berlagak pintar dalam diskusi.

-               Di sekolah ini terlalu banyak peraturan, bikin kesal!

Jangan mengharapkan proses dan hasil belajar memuaskan seandainya dirimu digerogoti pemikiran dan sikap seperti itu.

Ucapan dan bisikan pada contoh di atas akan menghasilkan:

-          Pandangan negatif yang melemahkan diri sendiri (merasa diri bodoh, tidak mampu belajar, tidak bisa menguasai bahan pelajaran, merasa terlalu diatur);

-          Energi untuk menciptakan hubungan buruk dengan orang lain (tidak mau belajar dengan Pak Anu, sinis pada si Polan, benci pada pimpinan sekolah).

Walhasil, potensi dan kecerdasan yang kamu miliki tidak banyak berarti dalam belajar karena terhambat oleh berpikir dan sikap dirimu sendiri.

Kamu harus menyingkirkan semua halang rintang itu. Dalam Quantum Learning (metode belajar secara menyenangkan) ditawarkan resep sederhana, namun menghasilkan keadaan yang jauh berbeda. Caranya: membisikkan atau mengucapkan kata-kata (selftalk) yang positif kepada diri kita ketika menghadapi berbagai keadaan.

 Keadaan yang Dihadapi                                Contoh Selftalk

x Belajar dan banyak berpikir keras sejak pagi hingga siang.   

C  “Otak dan pikiranku berada pada semangat puncaknya. Pikiranku mampu memecahkan masalah dengan caranya sendiri.

x Salah dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

C  “Saya belajar sesuatu dari tiap kesalahan, dan saya makin memahami masalahnya.

x Soal yang akan dipecahkan sulit.

C  Inilah tantangan!

x Bahan pelajaran terasa berat.

C  “Saya berjanji akan menguasainya.

x Belajar dengan guru yang dianggap menyebalkan.

C  Pembawaannya saja yang seperti itu, tampaknya beliau sangat menguasai bahan.

x Diskusi didominasi oleh seseorang.

C  la mungkin telah mempelajari dengan baik bahan diskusi.

x Peraturan dan sanksi dari sekolah dianggap terlalu banyak.

C  Sekolah dan guru-guru mendukung agar aku dapat belajar dengan baik.

 


Setiapkali kamu berbicara baik dan positif, dan bukannya berbicara buruk dan negatif, maka kamu menciptakan dunia yang menyenangkan; pikiran dan sikap positif. Kata-kata positif yang kamu ucapkan, pada gilirannya, memunculkan umpan balik positif dari orang lain; pujian, penghargaan dan rasa hormat. Hal itu, sesungguhnya merupakan bagian dari keberhasilan yang akan segera kamu raih.

Membangun pikiran dan sikap positif hendaknya selalu kita latihkan di sekolah, di rumah dan pada berbagai keadaan. Ini adalah kesiapan dan kesediaan sangat penting untuk memulai proses belajar, dan pekerjaan apapun, meraih harapan dan keberhasilan.*

wkonselor

Senantiasa berdaya upaya menjadi makin efektif menjalani kehidupan sehari-hari dan ingin membantu orang lain agar menjadi lebih efektif pula.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama