A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu kompetensi kemandirian yang
harus dicapai oleh siswa SMA melalui layanan bimbingan konseling adalah mencapai
wawasan dan kesiapan karier. Wawasan dan kesiapan karier diwujudkan dalam
kemampuan mengembangkan alternatif perencanaan karier dengan mempertimbangkan
kemampuan, peluang, dan ragam karier.
Dunia saat ini mengalami perubahan
dengan sangat cepat sehingga membuat pilihan karier baru selalu terjadi. Hasil
dari teknologi baru, modifikasi dalam desain organisasi dan tren bisnis global
telah menimbulkan pergeseran dalam persyaratan pendidikan dan keterampilan
kerja (Minor, 2014). Dalam situasi seperti ini, penting sekali untuk
mempersiapkan perubahan dengan merancang tujuan karier, strategi, dan
pilihan-pilihan berdasarkan minat, kepribadian, nilai-nilai, dan keterampilan.
Dengan memiliki rencana, seseorang akan dapat mengatur karir dan mengambil
keuntungan dalam pasar kerja, dan tidak sekedar menjadi korban perubahan. Guru
bimbingan konseling memiliki peran penting untuk membuka wawasan tentang ragam
pilihan karier dan informasi yang sesuai dengan perubahan zaman. Dengan
demikian, siswa pun dapat memiliki tujuan dan membuat perencanaan karier sesuai
zamannya.
Sebuah penelitian pada siswa SMA di
Amerika telah menunjukkan bahwa siswa yang memiliki tujuan karir lebih mungkin
memiliki rencana yang bermakna untuk mencapai tujuannya (Willock, 2017). Hasil
riset ini menunjukkan bahwa perencanaan karier merupakan salah satu langkah
penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih unggul dan berprestasi. Sikap
unggul dan berprestasi merupakan bagian dari sikap karakter nasionalis.
Karakter nasionalis merupakan salah satu dari lima nilai utama karakter yang dianggap
sebagai fondasi dan ruh utama pendidikan (Kemdikbud:2017). Menanamkan sikap
unggul dan berprestasi menjadi hal penting dalam perencanaan karier siswa agar
siswa memiliki kompetensi untuk bersaing dalam kompetisi global.
Realita yang dihadapi selama ini,
setiap tahunnya, di akhir kelas XII, lebih dari 40% siswa SMAN 15 Surabaya masih
kebingungan menentukan pilihan kariernya. Siswa SMAN 15 Surabaya yang umumnya
sudah memiliki potensi akademik yang memadai seringkali terjebak pada keputusan
karier yang tidak sesuai. Kurangnya pemahaman diri dan informasi membuat siswa
terjebak pada pilihan-pilihan yang ditentukan oleh lingkungan terdekatnya, seperti
orangtua, keluarga, maupun teman-teman.
Membuat perencanaan karier dapat
dilakukan dengan menggunakan beragam cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah membuat proposal hidup. Membuat proposal merupakan hal yang sudah umum
dilakukan oleh siswa SMA, khususnya pada saat merencanakan sebuah kegiatan.
Jika sebuah kegiatan selama beberapa jam saja membutuhkan proposal, maka untuk
masa depan yang akan terbentang, siswa pun perlu mempersiapkan diri dengan
perencanaan yang matang, terstruktur, dan tertulis. Pembuatan proposal hidup
sebagai media perencanaan karier dilaksanakan secara klasikal agar seluruh
siswa mendapatkan pemahaman yang sama mengenai pentingnya membuat perencanaan
karier yang tepat. Dalam pelaksanaannya, layanan klasikal dapat diperdalam
melalui layanan konseling individu maupun konseling kelompok untuk siswa yang
masih kesulitan dalam menyusun proposal hidupnya.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah
yang akan dibahas dalam artikel ini adalah:
“Bagaimanakah membuat perencanaan karier
secara tertulis menggunakan proposal hidup pada siswa kelas XI SMAN 15 Surabaya
sehingga dapat menanamkan sikap unggul dan berprestasi?”
3. Tujuan
Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang pelaksanaan bimbingan konseling karier yang mampu menanamkan
sikap unggul dan berprestasi melalui kegiatan membuat proposal hidup untuk
membantu siswa SMAN 15 Surabaya membuat perencanaan karier secara tertulis.
4. Manfaat
Penulisan
artikel ini dapat bermanfaat untuk :
1. Menjadi referensi bagi guru bimbingan
konseling tentang penggunaan proposal hidup dalam membuat perencanaan karier
pada siswa kelas XI SMA
2. Memberikan alternatif cara menanamkan
nilai-nilai nasionalisme khususnya pada sikap unggul dan berprestasi dalam
bimbingan karier pada siswa SMA.
B.
KAJIAN TEORI
1. Bimbingan dan Konseling Karier
Bimbingan dan Konseling Karier
didefinisikan sebagai : Proses pemberian bantuan guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang
rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri
dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya (Kemdikbud : 2017).
Bimbingan dan Konseling karier merupakan
salah satu bidang dari bimbingan dan konseling seperti yang ditetapkan dalam
Permendikbud nomor 111 tahun 2014. Pada hakikatnya, dalam diri konseli, bidang
bimbingan dan konseling karier tidak dapat dipisahkan dari bidang bimbingan
lainnya, yakni pribadi, sosial, dan akademik. Namun bidang bimbingan ini
mengkhususkan diri pada eksplorasi potensi diri, aspirasi konseli, dan
informasi yang relevan bagi konseli untuk dapat mengambil keputusan karier yang
dapat mewarnai hidupnya.
Berbagai layanan bimbingan dan
konseling karier ini dapat dilaksanakan melalui strategi layanan klasikal untuk
pemahaman langkah-langkah perencanaan karier, dan diperdalam melalui proses
konseling, baik individu maupun kelompok. Dalam proses konseling ini, siswa
dibantu untuk memahami dirinya seutuhnya serta menerima informasi yang
dibutuhkannya sehingga mampu membuat perencanaan karier yang terbaik untuk
dirinya.
2. Karakter Unggul dan Berprestasi
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) merupakan bagian integral Nawacita. Gerakan PPK menempatkan nilai
karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan
memberadabkan para pelaku pendidikan. Ada lima nilai utama karakter yang saling
berkaitan membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan
PPK. Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah religius,
nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas. Masing-masing nilai utama
karakter memiliki subnilai. Karakter unggul, berprestasi, dan cinta tanah air
merupakan subnilai dari karakter utama nasionalis. Nilai karakter nasionalis
merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya (Kemdikbud:2017).
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
unggul berarti menang, lebih tinggi dari yang lain-lain, dan menjadi terbaik.
Berprestasi berarti memiliki hasil yang telah dicapai. Dari definisi ini,
nilai-nilai yang ingin ditanamkan melalui perencanaan karier melalui pembuatan
proposal hidup adalah keinginan untuk menjadi yang terbaik, dan memiliki
pencapaian yang membanggakan.
Menanamkan nilai-nilai unggul dan
berprestasi dalam perencanaan karier dapat diwujudkan dalam proses menentukan
impian. Hal-hal apa saja yang ingin dicapai dalam hidup, prestasi terbaik apa
yang akan diraih, dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk
mencapainya.
3. Perencanaan Karier
Dalam hal perkembangan karier, teori
Donald Super dianggap sebagai teori yang paling berkembang secara alami
(Bowlsbey, 2014). Super menyebutkan bahwa pilihan dan perkembangan karier
intinya adalah proses mengembangkan dan menerapkan konsep diri seseorang.
Menurut Super (1990 dalam Leung, 2008), di usia SMA, seseorang seharusnya dapat
menyelesaikan tugas perkembangan vokasinya pada tahap kristalisasi. Siswa
diharapkan telah memahami minat, kemampuan, dan nilai-nilai kehidupan yang
dianggap penting dalam hidupnya dan mengolah tujuan hidupnya berdasarkan
pemahaman tersebut.
Teori perencanaan karier juga
dikembangkan oleh Mark L.Savickas, murid Donald Super, yang menggunakan
pendekatan konstruktif dan naratif dalam perkembangan karier. Dalam membuat
desain hidup, Savickas mempertanyakan tentang “apakah hidup yang baik itu?
Seperti apa wujud hidup yang baik menurutmu? Apa sajakah minatmu? Buatlah
pilihan-pilihan berdasarkan minatmu. Ini akan mengarahkanmu pada peluang kerja
yang menarik” (Karhu,2017). Dalam perencanaan karier, titik awalnya adalah
keluarga, hubungan dengan orang-orang terdekat, proses belajar, sejarah
bekerja, dan tujuan yang ingin dicapai. Titik awal ini bertemu dengan
pengetahuan tentang diri dan pengetahuan tentang kehidupan pekerjaan.
Pengetahuan tentang diri mencakup
kompetensi, kepribadian, nilai-nilai kehidupan, minat, sumber daya yang
dimiliki, dan kesehatan. Pengetahuan tentang kehidupan pekerjaan terdiri dari
mengenal aneka profesi, cabang, persyaratan kompetensi, dan
perusahaan-perusahaan yang ada. Dari pengetahuan tentang diri dan kehidupan
kerja, tahap selanjutnya adalah memroses informasi untuk menemukan pilihan yang
dapat mempertemukan kekuatan dan kelemahan diri dengan pilihan karier yang
sesuai.
Setelah diproses, selanjutnya adalah
membuat rencana aksi. Rencana aksi berupa menentukan tujuan hidup yang
spesifik, menentukan langkah demi langkah untuk mewujudkan tujuan tersebut,
membuat rencana tersebut menjadi nyata dengan melaksanakannya satu persatu. Dan
dalam prosesnya, seseorang akan menemukan kemampuan dan pengalaman apalagi yang
dibutuhkan dan kapan serta bagaimana dapat meraihnya? Setelah menemukan
jawabannya, maka rencana aksi yang telah dibuat akan diperbarui.
4. Proposal Hidup
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
proposal diartikan sebagai rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan
kerja. Sedangkan hidup dapat diartikan sebagai mengalami kehidupan dalam
keadaan atau dengan cara tertentu. Secara bahasa, proposal hidup diartikan
sebagai rencana untuk mengalami kehidupan dalam keadaan atau dengan cara
tertentu dalam bentuk rancangan kerja.
Proposal umumnya digunakan untuk
rancangan sebuah kegiatan atau penelitian secara tertulis. Proposal
menggambarkan kegiatan atau penelitian tersebut secara detail, meliputi latar
belakang diadakannya kegiatan atau penelitian, tujuan diadakannya kegiatan atau
penelitian, rencana kegiatan atau penelitian secara detail, dan penutup. Dalam
proposal hidup, kegiatan atau penelitian diganti dengan kehidupan yang ingin
dijalani oleh siswa.
Proposal hidup yang disusun oleh siswa
kelas XI SMAN 15 Surabaya harus dapat menggambarkan latar belakang kehidupan
yang telah dijalaninya, impian-impian atau rencana yang ingin dicapai selama
hidupnya, dan rencana aksi yang harus dilakukan untuk mencapai impian hidupnya.
Pada latar belakang, siswa dapat mengungkapkan pengalaman-pengalaman hidup yang
membentuk jati diri, karakter, dan impian yang ingin dicapai siswa. Kepada
siapakah proposal hidup ini ditujukan? Tentu saja kepada Tuhan, sang penentu
kehidupan.
Dengan menuliskan impian-impian hidup
yang disusun berdasarkan pemahaman siswa atas kehidupan yang telah dilaluinya,
serta menuliskan langkah-langkah konkrit untuk meraih impian-impiannya, siswa
telah membuat perencanaan karier secara detail dan tertulis. Proposal hidup
yang telah ditulis oleh siswa juga boleh dibaca dan diamini oleh orang lain.
Jika siswa konsisten melaksanakan rencana yang telah dituliskan dalam proposal
hidupnya, siswa akan menikmati hasilnya di kemudian hari.
C. PEMBAHASAN
Pembuatan proposal untuk kegiatan
maupun penelitian memang sudah jamak dilakukan, namun tidak demikian dengan
proposal untuk hidup. Seperti halnya proposal yang biasa ditemui, proposal
hidup berisi tentang gambaran latar belakang, tujuan dan rencana, serta
gambaran rencana aksi yang dilakukan. Proposal hidup dalam tulisan ini
merupakan perwujudan dari perencanaan karier sebagai bagian dari layanan
bimbingan dan konseling karier pada siswa SMA.
Peran guru bimbingan konseling dalam
memfasilitasi siswa membuat perencanaan karier dalam bentuk proposal hidup
sangat penting. Guru bimbingan konseling dituntut untuk memiliki keterampilan
bertanya yang efektif agar dapat menggali konsep diri siswa melalui aktivitas
di kelas dan di luar kelas. Guru bimbingan konseling juga harus berhati-hati
dalam menyajikan layanan perencanaan karier secara klasikal, karena hasil yang
diharapkan adalah sebuah perencanaan individual.
Pembuatan proposal hidup membutuhkan
waktu yang cukup panjang. Untuk setiap tahapnya, diperlukan satu pertemuan
tatap muka secara klasikal dan konseling individu atau konseling kelompok jika
dibutuhkan. Durasi yang dibutuhkan untuk membuat sebuah proposal hidup adalah
sebanyak 4 minggu, 4 pertemuan tatap muka secara klasikal, dan dilanjutkan dengan
penugasan terstruktur. Setelah pertemuan tatap muka, siswa mendapat kesempatan
untuk mencurahkan dirinya dalam tulisan sesuai petunjuk yang telah digambarkan
oleh guru bimbingan konseling dalam kurun waktu satu minggu. Setelah bagian
pertama terselesaikan, guru bimbingan konseling akan memfasilitasi penulisan
tahap kedua, dilanjutkan penugasan lanjutan. Siklus ini terus berlangsung
selama 4 kali pertemuan.
Di pertemuan pertama, guru bimbingan
konseling memberikan gambaran tentang proposal hidup. Apa itu proposal hidup?
Mengapa seorang siswa harus membuat proposal hidup? Apa manfaatnya bagi siswa
jika membuat proposal hidup? Guru BK harus mampu meyakinkan siswa bahwa membuat
proposal hidup merupakan sebuah tahapan yang harus dilalui oleh setiap siswa demi
mencapai tahapan perkembangan vokasi yang diharapkan ketika lulus SMA nanti. Guru
BK harus mampu meyakinkan siswa bahwa cepat atau lambat, siswa akan dihadapkan
pada proses eksplorasi diri sebelum pengambilan keputusan karier. Jika siswa
tidak bersungguh-sungguh pada tahap ini, siswa akan tetap menghadapi pertanyaan
yang sama sebelum pengambilan keputusan kariernya di akhir masa SMA.
Apa saja yang perlu disiapkan oleh guru BK agar tujuan pada
pertemuan pertama ini tercapai? Guru BK perlu mempersiapkan materi, metode, dan
media yang relevan dan menggugah siswa untuk mau melalui tahapan-tahapan pembuatan
proposal hidup dengan sungguh-sungguh. Di awal pertemuan, guru BK perlu
melakukan apersepsi tentang hakikat sebuah proposal. Menjadi unggul dan berprestasi
merupakan capaian yang tidak didapat oleh semua orang. Hanya orang-orang
terpilih yang mau melebihkan upayanya lah yang dapat menjadi lebih daripada
yang lain. Manfaat apa yang didapat jika siswa mau melebihkan usahanya dan
kemudian menjadi unggul dan mencapai sesuatu pencapaian yang dapat dibanggakan?
Pencapaian itu tidak semata-mata untuk diri sendiri, namun akan berimbas kepada
lingkungan dimana siswa berada. Keluarganya akan turut terangkat derajatnya,
almamaternya akan turut harum namanya, wilayah asalnya akan banyak disebut, dan
tentunya memberi dampak bagi negeri tercinta, Indonesia.
Hal yang tidak boleh ketinggalan
disampaikan adalah indikator sebuah proposal hidup dianggap sebagai proposal
hidup yang sudah baik, yakni didalamnya mampu mengungkapkan pemahaman diri
siswa. Siswa dapat menemukan kekuatan dan kelemahan diri, minat yang spesifik, kompetensi,
kepribadian, nilai-nilai kehidupan, sumber daya yang dimiliki, daya dukung
lingkungan, dan kondisi kesehatan. Untuk dapat mengungkapkan hal-hal diatas,
siswa dapat dibantu dengan menggunakan instrument daftar pertanyaan yang harus
dijawab oleh siswa untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh.
Pada proposal hidup karya Jamil
Azzaini, langkah pertama adalah; “Sadarilah Bahwa Anda Adalah Masterpiece”. Bahwa setiap manusia yang
lahir ke dunia merupakan mahakarya dari Tuhan, Sang Maha Pencipta. Bahwa
manusia yang tercipta begitu berharga karena tidak ada duanya. Dari kesadaran
bahwa setiap orang adalah spesial, maka menuliskan pengalaman hidup yang pernah
dilalui memperlihatkan bahwa pengalaman ini tidak akan ada seorangpun yang
menyamai.
Di akhir pertemuan pertama, guru BK
menampilkan pertanyaan yang dapat membantu siswa mendeskripsikan bagian pertama
dari proposal hidup, yakni latar belakang. Daftar pertanyaan yang dapat
diberikan kepada siswa untuk membantu mengungkapkan pemahaman diri secara
menyeluruh, diantaranya : Siapakah saya? Siapa sajakah orang-orang penting
dalam hidup saya? Bagaimanakah keluarga membesarkan saya? Hal-hal penting apa
sajakah yang pernah terjadi sepanjang usia saya dan masih terekam kuat dalam
memori saya? Apakah yang saya kerjakan di sebagian besar waktu luang saya? Hal
apakah yang dianggap penting yang sering diingatkan oleh orangtua saya? Hal
apakah yang jika saya lakukan hasilnya lebih baik dari orang-orang lain? Pelajaran
apa yang sangat saya nikmati proses belajarnya? Pada bidang apa saya ingin
mencapai prestasi yang membanggakan? Hal apa yang membuat saya ingin mencapai
lebih dari apa yang pernah saya raih sebelumnya?
Daftar pertanyaan diatas merupakan instrumen
yang dapat membantu siswa menjelaskan bagaimana pemahaman terhadap dirinyaSiswa
mendapat kesempatan menuliskan hal ini selama satu minggu hingga pertemuan
tatap muka berikutnya. Sebelum pertemuan kedua, siswa yang kesulitan menemukan
jawaban dari pertanyaan diatas atau siswa yang kesulitan mengungkap jati
dirinya dapat menemui guru BK untuk melakukan proses konseling.
Pada pertemuan kedua, tujuan yang ingin
dicapai adalah siswa dapat mengungkapkan impian-impian yang ingin dicapai
selama hidupnya. Impian ini juga harus mencakup tujuan kariernya. Denise
Taylor, seorang psikolog karier menuliskan langkah membuat tujuan karier.
Sebuah tujuan haruslah SMARTER, yakni : Specific
atau detail, artinya tujuan yang jelas, bukan sekedar “ingin sukses dunia
akhirat” atau “ingin membahagiakan orangtua”. Measurable atau dapat diukur, artinya kita tahu kapan dimulai, dan
ada indikator pencapaiannya. Achievable atau
dapat dicapai, artinya bukan impian khayalan seperti menjadi tokoh superhero
atau mengambil bintang di langit. Realistic
atau masuk akal, artinya semua hal sangat mungkin dicapai bila kita fokus. Time bound atau terikat pada waktu,
artinya semua yang ingin dicapai memiliki target waktu untuk dicapai. Misalnya,
membeli rumah di tengah kota pada usia 30 tahun. Exciting atau menarik, artinya pencapaian itu haruslah sesuatu yang
menarik minat kita, dan tidak ada keterpaksaan untuk mencapainya. Recorded atau tercatat, artinya kita
harus mencatat dan memonitor perkembangannya, dan memperbaruinya jika
diperlukan. Kalau impian itu hanya ada di dalam benak sendiri, bagaimana
mengetahui perkembangan pencapaiannya? Jadi, seluruh impian harus tercatat.
Selain menjelaskan syarat penulisan impian
atau tujuan karier diatas, guru BK juga dapat menampilkan sebuah video
berdurasi 5 menit tentang kisah seorang mahasiswa yang berusaha mencatatkan
jejak dalam hidupnya dengan berbagai pencapaian prestasi seperti yang pernah
dituliskannya. Hal yang penting untuk dicatat adalah prestasi terbaik yang
ingin diraih dalam hidup, bukan sekedar pencapaian yang bersifat materi.
Prestasi terbaik yang ingin diraih dalam hidup harus mempertimbangkan kriteria
SMARTER diatas, memberikan manfaat untuk orang lain, dan meningkatkan 4-ta,
yakni harta, tahta, kata, dan cinta. Contoh penulisan prestasi terbaik adalah :
“Saya adalah penulis buku yang mampu menginspirasi 1 juta orang dalam waktu 5
tahun”.
Pada pertemuan kedua ini, penanaman nilai-nilai
unggul dan berprestasi sangat ditekankan. Siswa diarahkan untuk menentukan
prestasi yang ingin diraihnya sepanjang hidup. Umumnya, mendeskripsikan impian
yang SMARTER bukanlah hal yang mudah pada siswa kelas XI SMA. Untuk memudahkan
siswa menentukan prestasi terbaik dalam hidup, guru BK dapat memberikan
visualisasi dengan menampilkan tokoh-tokoh sukses yang telah membuktikan
kontribusinya pada Indonesia dan dunia. Selain menampilkan kesuksesannya, guru
BK juga dapat menunjukkan proses jatuh bangun yang telah dihadapi hingga sang
tokoh dapat mencapai keberhasilannya. Sebisa mungkin, guru BK menyajikan kisah
tokoh sukses tersebut pada usia remaja. Bagaimana si tokoh melalui masa
remajanya? Hal apa yang dilakukannya pada masa remaja hingga kemudian dapat
mencapai keberhasilan yang menginspirasi banyak orang? Pada tahap ini,
nilai-nilai karakter unggul dan berprestasi disajikan dengan sangat nyata dan
gamblang. Media yang ditampilkan diharapkan dapat menggugah motivasi dalam diri
setiap siswa untuk menjadi yang terunggul dan mencapai prestasi terbaik selama
hidupnya. Saat siswa menuliskan impian-impian dan prestasi yang ingin diraih
dalam hidupnya, guru BK dapat berkeliling dan membimbing siswa untuk menuliskan
impiannya sesuai kaidah SMARTER. Siswa yang masih kesulitan untuk mengungkapkan
impian yang ingin dicapai dalam hidupnya dapat mengikuti konseling individu
ataupun konseling kelompok.
Setelah menuliskan impiannya, pertemuan ketiga
pada pembuatan proposal hidup adalah menyusun rencana aksi yang harus
dilaksanakan secara konsisten agar siswa dapat mencapai impiannya sesuai waktu
yang telah ditentukan. Menuliskan rencana aksi tidak akan bermakna jika tidak
diiringi dengan komitmen kuat untuk mewujudkannya satu persatu. Setelah seluruh
upaya disempurnakan, maka serahkanlah keputusan akhirnya kepada Tuhan, yang
Maha Menentukan. Pada pertemuan ketiga ini, siswa akan ditantang untuk
menuliskan langkah-langkah untuk menjadi unggul dan berprestasi pada hal-hal
yang diimpikan. Setelah mampu menuliskannya dengan detail secara terukur, siswa
memiliki sebuah peta untuk menjadi pribadi yang unggul dan berprestasi. Tugas
guru BK adalah mengarahkan, memotivasi, dan mengingatkan siswa pada komitmen
yang telah dibuatnya agar dapat diwujudkan sesuai perencanaannya.
Di pertemuan terakhir, pertemuan ke-empat,
merupakan puncak dari pembuatan proposal hidup ini. Siswa diminta untuk
mengompilasikan seluruh catatan yang telah dibuatnya sejak pertemuan pertama
hingga ketiga. Siswa mendapatkan kesempatan untuk menceritakan proposal
hidupnya kepada orang lain. Kepada gurunya, kepada teman terdekatnya, kepada
teman-teman sekelasnya, yang turut menjadi saksi dan bisa jadi pendorong
utamanya saat ia mengalami kemunduran. Dan dia akhir proposal hidup ini, tidak
lupa menutupnya dengan untaian doa kepada Tuhan, tempat proposal ini ditujukan. Ketika siswa sudah
membangun impiannya untuk menjadi pribadi yang unggul dan berprestasi, tidak
lupa ditanamkan kerendahan hati, bahwa semua hal yang telah dan akan diraihnya
dalam hidup tidak akan terlepas dari campur tangan Tuhan.
D.
PENUTUP
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa membuat proposal hidup dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan dalam
menanamkan nilai-nilai nasionalisme yang diwujudkan dalam karakter unggul dan
berprestasi. Membuat proposal hidup juga dapat menggambarkan perencanaan karier
siswa kelas XI SMA sesuai tingkat kematangan kariernya dengan mempertimbangkan
kemampuan yang dimiliki dan pemahaman akan dunia karier yang sesungguhnya,
sehingga tercapai keputusan karier yang tepat.
Dengan membuat perencanaan karier dalam bentuk
rencana aksi yang nyata dan tertulis, diharapkan siswa dapat menampilkan
karakter unggul dan berprestasi dari dalam dirinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Azzaini, Jamil. 2015. Tuhan, Inilah Proposal Hidupku. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Depdiknas. 2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur
Pendidiikan Formal. Jakarta.
Karhu, Kaisa (2017). From a student to an expert : career planning and working.
[Online]. Tersedia : http://www.oulu.fi/sites/default/files/content/Career_planning_skills.pdf&ved. [08 Februari 2018]
Kemdikbud. 2017. Modul Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelompok Kompetensi B Profesional : Kerangka Teoritik dan Praksis Bimbingan dan
Konseling. Jakarta : Dirjen GTK Kemdikbud
Kemdikbud, (2017). Penguatan Pendidiikan Karakter Jadi Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan
Nasional. [Online]. Tersedia : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/penguatan-pendidikan-karakter-jadi-pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-nasional. [06 Maret 2018]
Islami, Milad, (2016). Character Values and Their Internalization in Teaching and Learning
English at Madrasah, Jurnal Dinamika Ilmu. 2016;Vol.16 No.2
Leung, S.Alvin, (2008). The Big Five Career Theories.
[Online]. Tersedia : http://www.realtutoring.com/career/bigFiveTheory.pdf&ved. [07 Maret 2018]
Minor, Frank J, (2014). The Career & Education Planning Process. [Online]. Tersedia : http://eli.nvcc.edu/counseling/introduction_to_the_career_planning_process.pdf&ved. [08 Februari 2018]
Taylor, Denise.
Willock, Diane. 2017. Career Planning, A Guide for High School Students and Parent.
[Online]. Tersedia : https://www.d125.org/docs/default-source/College-and-Career-Center/career-exploration/career-development-action-plan.pdf. [06 Februari 2018]
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Proposal
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Hidup
