Mancaliak Tuah ka Nan Manang


2. Memetik Pembelajaran dan Manfaat


Mancaliak tuah ka nan manang, maliek contoh ka nan sudah, manuladan ka nan baiak.

Memandang tuah (kehebatan) pada yang menang (berprestasi), melihat contoh pada yang sudah (terjadi), meneladani orang yang baik (berakhlak mulia).

 

Ungkapan ini memberikan motivasi agar seseorang belajar pada orang yang telah berhasil meraih suatu prestasi. Orang yang berprestasi pada suatu bidang dapat dijadikan narasumber atau pelatih (coach), agar kehebatannya (tuah) dapat pula dilatihkan.

 

Kemudian, seseorang dianjurkan untuk mengambil pembelajaran pada peristiwa dan kejadian dari orang-orang yang telah berhasil mengatasi suatu tantangan dan kesulitan.

 

Begitu pula dalam hal keteladanan, ambillah dari orang-orang yang baik (berakhlak mulia).

 

Tentu saja setiap orang punya keunggulan dan kelemahan, maka kita hendaknya mengoptimalkan keunggulan mereka agar bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, sebagaimana petatah-petitih:

 

Nan buto pahambuih lasuang, nan pakak palatuih badia, nan lumpuah pahunyi rumah, nan beloh pangajuik ayam, nan binguang kadisuruah-suruah, nan cadiak bao baiyo, nan kayo bakeh batenggang.

Orang yang buta (tuna netra) untuk meniup lesung (meniupkan sisa ujung padi di lesung), orang tuli pemasang bedil (menembakkan bedil yang berdentang keras), orang yang lumpuh penghuni (menjaga) rumah, orang yang beloh (berbicara tidak jelas) untuk mengusir ayam (yang memakan padi sedang dijemur), orang yang bingung (lemah inteligensi) untuk disuruh-suruh (mengerjakan pekerjaan yang mudah), orang yang cerdas diajak bermusyawarah (dalam mengambil suatu keputusan), orang yang kaya (harta) adalah tempat untuk bertenggang (meminjamkan atau menyumbangkan uangnya).

 

Konseling Tradisi merupakan upaya pengembangan konten layanan konseling yang bersumber dari tradisi dan kearifan lokal, dalam hal ini khususnya Adat Minangkabau. Konten diambilkan dari berbagai Prosa Minangkabau.

Panakiak pisau sirauik, ambiak galah batang lintabuang, silodang ambiak ka niru (sampiran talibun). Satitiak jadikan lauik, nan sakapa jadikan gunuang, alam takambang jadikan guru.  Setitik jadikan laut, yang sekepal jadikan gunung, alam terkembang jadikan guru.


wkonselor

Senantiasa berdaya upaya menjadi makin efektif menjalani kehidupan sehari-hari dan ingin membantu orang lain agar menjadi lebih efektif pula.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama